Senin, 24 November 2008

hard... and Hard... Being a TEacher....

Capek, Mna pulang mlem, mna biez plang rus ng'jain tugas makalah, sibuk, kurang tidur..... itu zec.... bagiannya mahasiswa. Tw tuc.... sok rajin banget mahasiswa slalu bikin tugas. bangun pagui harus beresin rumah yang berantakan kayak kapal pecah, abis itu nyiapin makanan buat breakfeast, abis itu ngecek daftar nilai anak-anak, abis itu nyiapin bahan buat ngajar ma anak-anak, abis itu harus berangkat pagi lagi, mana harus bikin anak-anak kita ngerti pelajaran lagi. Cuba itu ciri-ciri profesi dari apahayyOw....?! Yupz... Bner Bangged nTu tUc definisi dari "GURU". Emang susah banet jadi guru palagi guru yang disuka ma murid-muridnya sendiri. yAh... istilahnya seh... Qte sebut gUru GAUL bener nDa?! bagi yang pernah jadi guru mungkin itu adalah hal yang diinginkan dari seorang guruu. MAnX Susah banget Kalo punya Murid Yang Niatnya TUc Cman Buat Setor muka doank..... Susah banget buat ngajak mereka ke jalan yang lurus.... Beuh... boro-boro ngajak.... hese lag.....

guru tuc Profesi yang banyak diminati tapi kurang disukai, jadi kumaha tah....?! Asal loe smUa tw guru itu bukan seseorang yang suka dicemoohkan... ga enak twu dicemoohin teh, asa teu diwaro. Cuba deh kalian diejek, ga suka kahn?! nah... guru juga kayak gtu, ga suka kalo dicemoohin, dicuekin. Apalagi nie ma muridnya ndiri gimana ga' sakithati?!awas lu-lu pade yang bikin sakit hati gurunya, Lu Nda bKAl BisauLangan Dec... YAkin Tuc dAh Ngafalin Berapa kalipun Nda Bakal Bisa Dec.... Heu...heu...heu....

KAdang jika Qte mencemoohkan guru Qte, menghina en mengejek Guru zaMan Karang Muh... DAh biasa. dah ga aneh deh!!! Qte mikir Dunx... guru itu manusia juga kahn ?! mereka puna hati. untung kalo gurunya sabar, coba kalo lu dapat guru yang kiLLer abieeeeezzzz, abis deh lu....

Adaklanya ketika Qte udah keterlaluan, seseorang akan merasa bahwa dirinya takh dihargai sama sekali, dan dya merasa perlu membuat suatu keputusan. Yang pada akhirnya, dia memilih mengorbankan dirinya daripada murid-muridnya. Eh.... jangan salah neh... guru tuh... PAHLAWAN TANPA TANDA JASA. mereka ga perna minta yang mcem-mvem ma Qte, misalnya "ec... lu anak kecil, untung lu belajar ma gw. karang gw minta balasan dari lu dec..." blom pernah deh ghe dapet laporan yang kayak gtu... ini sebuah kebohongan jika seorang guru berbicara hal seperti itu, jikalau pun ada itu adalah guru gadungan. Guru tuhselalu abah, sabar ngadepin anak-anaknya yang manx bener-bener belet, guru itu sabar, ga ada kata lelah, harus selalu semangat untuk membangun kesuksesan murid-muridnya....

ketika pagi, anak-anak msuk kelas. Mereka tidak diam dan duduk manis layaknya seorang murid yang disiplin. Tapi, mereka jalan, berlarian kesana kemari untuk mendapatkan tujuan hidup mereka. Langkah kakiku yang bersuara terdengar ole kuping ultra sonik mereka. Mereka langsung bergegas masuk kelas dan diam duduk manis. Tapi terdengar suara bisikan mereka yang mencoba mengejekku, tapi aku hanya diam saja.

Aku mulai mengajarkan apa yang telah aku konsepkan tadi di rumahku tercinta, dengan suasana yang tenang dan damai, tentram lahir batin deh!! Anehnya, setiap aku memulai pekerjaanku mereka diam duduk manis, entah itu memperhatikan atau tidak. Tapi, hatiku terus bertanya tentang mengapa mereka diam, entah mereka diam itu karena menghargaiku, atau mereka diam karena mereka tidak mengerti apa yang telah aku jelaskan? tapikan jika mereka tidak mengerti sebaiknya mereka bertanya kepadaku dong, tapi ini tida ada yang mau bertanya. Atau mungkin mereka sudah mengerti tentang apa yang telah aku kerjakan. KetiKa itu aku keluar untuk mengisi tinta spidolku yang mulai habis, ketika aku keluar mereka langsung gaduh tanpa henti dalam ruangan itu, sampai=sampai mungkin tak ada seorang pun yang dapat memberhentikan keadaan ini. Mungkin disilah peran seorang guru, agar selalu tegas dengan apa yang telah dia rencanakan. Aku segera menuju kelasku di ujung koridar sekolah. Ketika aku melengkah melewati mereka, mereka hanya terdiam, dan mereka mencoba mengodaku untuk tidak belajar serius. Akhirnya, hatikupun luluh oleh hasutan dan bualan mereka.
Dari sini, aku bisa mengetahui bagaimana sifat-sifat asli mereka, seperti apa mereka, dan bagaimana cara menanggulangi sifat-sifat yang tidak aku inginkan. Di situlah peran seorang guru dipertaruhkan, bagaimana agar seorang guru bisa menguasai muridnya tanpa susah payah, dan marah-marah. Apabila guru sudah bisa menguasai murid-muridnya sendiri, dan patuh dengan apa yang dikatakan oleh seorang guru tanpa protes, berarti kita sudah menjadi guru yang baik.
Profesi seorang guru bukanlah sembarang profesi, yang mana kita hanya memberi tugas tanpa menerangkan apa yang ditugaskan, layaknya seorang dosen. Tapi, guru disini adalah profesi yang penuh tantangan spiritual, emotional dan intelektual. Guru adalah seseorang yang bisa membawa orang-orang pada masa depan yang cerah. Tapi, memang itu menurutku, bagaimana dengan anda?
Setelah hatiku diluluhkan oleh tipu rayu mereka, akhirnya aku mengerti seperti apa mereka sebenarnya. Jika aku terus memanjakan mereka aku takut mereka keenakan dan pada akhirnya mereka tidak bisa apa-apa, itulah kenapa saya bilang guru adalah profesi yang terlihat mudah, tapi sebenarnya penuh teka-teki. Penuh dengan pertanyaan “bagaimana?”. Resiko seorang gurukah itu? Aku mencoba untuk memberikan tugas kecil pada mereka. Jika memang aku berhasil, itu berarti aku telah maju satu langkah untuk mencapai kesempurnaan.
Jika zaman semakin maju, maka kualitas gurupun harus semakin berkualitas pula, karena guru adalah seseorang yang penting di dunia ini. Jika tidak ada guru apa kata dunia?
Tak ada seorangpun yang mengerjakan tugas kecil yang aku berikan. Perasaan ini begitu sedih, campur aduk antara marah, sedih, tidak dihargai dan putus asa. Inikah diriku jika ada pada posisi mereka dulu, sebagai seorang murid yang tidak menghargai gurunya sendiri, tidak pernah mengerjakan tugas, mengabaikan apa yang diperintahkan oleh guru, membenci seorang guru. Begitu banyak penyesalan yang aku renungkan agar aku dapat instropeksi diri dengan segala kekuranganku.
Aku ketakutan, aku takut dengan kesalahan yang telah kuperbuat. Aku takut ternyata mereka membenciku. Kepalaku penuh dengan pertanyaan yang mengelilingi otakku. Padahal ketika itu aku telah mempersiapkan begitu banyak peranyaan yang akan aku berikan pada murid-muridku, tapi niat itu kuurungkan atas dasar takut mereka tidak dapat mengerjakan pertanyaan-pertanyaan yang aku berikan.
Setelah kuurungkan niatku, aku bertanya pada murid-muridku kenapa mereka tidak mengerjakan tugas yang guru mereka berikan. Beragam jawaban dilemparkan padaku. Akhirnya aku mengerti mereka, dan memang pekerjaan menjadi seorang guru bukanlah pekerjaan yang sangat mudah. Penuh tantangan kehidupan, perlu kesabaran, perlu mempunyai sisi kemanusiaan, dan jangan lupa intelektual.
Guru adalah seseorang yang penuh kesabaran, keuletan, intelektual, dan karisma. Itulah seorang guru yang sempurna, jarang ada orang yang bisa sperti itu. ‘Ketika Aku Menjadi Guru’ adalah ketika aku dapat menguasai emosi diri, dan dapat memecahkan suatu masalah.

Tidak ada komentar: